banner 728x250

Gajah Mada Pada Masa Pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi

banner 120x600

TNT NEWS Selepas mangkatnya Jaya Negara (1328), serta didorong oleh tidak adanya putra Mahkota, maka yang menjadi penguasa Majapahit selanjutnya adalah Dyah Gitaraja adik perempuan Jaya Negara yang lahir dari permasiuri Raden Wiajaya.

Menurut Prasati Singasari dan Piagam Brumbung (1351) Dyah Gitaraja diangkat menjadi Ratu Majapahit dengan gelar Abhiseka Sri Tribhuwana Tunggadewi Maharajasa Jayawsinhuwardhani.

Img 20250220 Wa0037

Pada masa pemerintahan Tribhuwana Tunggadewi, Gajah Mada masih menjabat sebagai Patih di Kediri, akan tetapi karena pada zaman itu Majapahit sedang diguncang pemberontakan Sedang dan Keta (1329-1331) Gajah Mada ditarik ke Ibu Kota Kerajaan untuk menumpas para pemberontak.

Pada masa pemberontakan Sedang dan Keta yang menjabat sebagai Mahapatih Majapahit adalah Aria Tadah, Sang Mahapatih dikisahkan sedang sakit keras, sehingga Gajah Mada dipanggil untuk menangani pemberontakan. Penumpasan Pemberontakan Sedang dan Keta dapat ditumpas oleh Gajah Mada meskipun dalam penumpasan tersebut Gajah Mada bukan satu-satunya orang yang berjasa.

Kiprah Gajah Mada dalam menanggulangi pemberontakan Sedang dan Keta rupanya menjadi sebab bagi Gajah Mada untuk meniti karir yang lebih tinggi, sikapnya yang disenangi oleh Mahapatih Aria Tadah serta Ratu Tribhuwana Tunggadewi dikemudian hari menyebabkan ia dipercayai untuk mengemban jabatan sebagai Mahapatih Amangkubhumi pengganti Aria Tadah. Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih pada Tahun 1336 Masehi.

Dari Berbagai Sumber

Img 20250327 Wa0101
Img 20250327 Wa0106

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *