banner 728x250

Menelusuri Jejak Alkitab: Perjalanan Profetik dari Gunung Nebo ke Aqaba

banner 120x600
Img 20250314 Wa0072

Nebo, Yordania – 8 Februari 2025­ -Setelah menikmati santapan siang di restoran khas Yordania, Tim Doa Profetik 2025 melanjutkan perjalanan menuju Aqaba. Rombongan menempuh perjalanan sekitar empat jam melintasi pegunungan batu yang menawan dan eksotis. Lanskap gurun yang luas terbentang sejauh mata memandang, menghadirkan pemandangan dramatis yang nyaris tanpa pepohonan, kecuali beberapa semak dan rumput yang tumbuh di antara hamparan gunung batu.

Dalam perjalanan ini, rombongan singgah di Sungai Arnon atau dalam bahasa Arab Yordania dikenal Al Mujib atau Wadi Mujib, sebuah lokasi yang memiliki makna mendalam dalam sejarah Alkitab. Di tempat ini, tim mengadakan doa profetik dan melemparkan batu sebagai simbol pengharapan dan keteguhan iman untuk membuat garis batas.

Img 20250220 Wa0037

Sungai Arnon, yang disebut dalam Kitab Bilangan, menjadi batas alami antara wilayah Moab di selatan dan tanah yang dikuasai oleh bangsa Amori di utara. Bangsa Israel, dalam perjalanan panjang mereka dari Mesir menuju Tanah Perjanjian, pernah berkemah di seberang sungai ini (Bilangan 21:13).

Lebih dari sekadar penanda geografis, Arnon Stream juga menjadi saksi pertempuran besar antara Israel dan Amori. Ketika Raja Sihon dari Amori menolak permintaan Israel untuk melintasi negerinya dengan damai, peperangan pun pecah. Dengan pertolongan YHVH, bangsa Israel meraih kemenangan dan merebut kembali wilayah yang sebelumnya dikuasai Amori (Bilangan 21:21-31). Setelah kemenangan ini, bangsa Israel menyanyikan nyanyian kemenangan yang mengagungkan kebesaran Elohim atas peristiwa di Arnon Stream (Bilangan 21:26-30).

Diyar ‘Ayn ‘Abatah dan Kisah Lot

Perjalanan Tim Doa Profetik juga menapaki pemandangan pada sebuah situs yang memiliki kaitan erat dengan kisah Lot dan kehancuran Sodom dan Gomora. Lokasi ini dekat dengan Arnon Stream menuju Diyar ‘Ayn ‘Abatah, terdapat lokasi yang diduga sebagai tempat di mana istri Lot berubah menjadi tiang garam karena menoleh ke belakang saat melarikan diri dari kehancuran kota (Kejadian 19:26).

Salah satu tempat yang diyakini terkait dengan kisah ini adalah Diyar ‘Ayn ‘Abatah, yang juga dikenal sebagai gua tempat berlindung Lot, terletak di Ghawr As-Safi, Yordania. Menurut tradisi, Lot dan kedua putrinya berlindung di gua ini setelah YHVH menghancurkan Sodom dan Gomora dengan hujan belerang dan api. Kejadian ini menjadi peringatan bagi umat manusia tentang akibat dari kejahatan dan ketidaktaatan kepada YHVH (Kejadian 19:12-29).

Kunjungan ke tempat-tempat ini tidak sekadar menjadi perjalanan sejarah, tetapi juga momen refleksi mendalam tentang ketundukan kepada kehendak YHVH dan iman yang teguh dalam menghadapi tantangan kehidupan.

Setelah perjalanan panjang yang penuh makna, rombongan akhirnya tiba di Aqaba pada malam hari. Dalam keheningan malam, tim disambut dengan cahaya kota yang berkilauan di tepi Laut Merah. Setibanya di Hotel City Tower Aqaba pukul 20.00 waktu setempat, para peserta bersyukur atas perjalanan spiritual yang membawa tim lebih dekat pada pemahaman akan jejak-jejak iman yang telah diwariskan dalam Alkitab oleh Bapa YHVH.

Perjalanan ini bukan sekadar wisata rohani, tetapi juga pengingat bahwa setiap langkah kehidupan adalah bagian dari rencana Elohim yang penuh makna. Seperti bangsa Israel yang menyeberangi Arnon, dan Lot yang diselamatkan dari kehancuran, iman dan ketaatan kepada Elohim akan selalu menjadi cahaya di tengah perjalanan hidup kita.

Img 20250318 Wa0041
Img 20250220 Wa0037

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *